Koperasi
Menjadi Tolak Ukur atau Tonggak Perekonomian Negara Kita
Sejarah singkat gerakan koperasi berasal pada abad ke-20
yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak
dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan
rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan
oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
Di
Indonesia, koperasi adalah bukan satu-satunya tulang punggung ekonomi
Indonesia. Jumlah koperasi pun terbatas. Sebenarnya koperasi di Indonesia
sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang beberapa persen bagi penghasilan
negara.
Salah
satu fungsi dan tujuan didirikannya sebuah koperasi adalah menciptakan kesejahteraan
dan kemakmuran bagi perusahaan. Oleh karena itu, keberfungsian sebuah negara
tergambar pada seberapa sejahtera dan makmur rakyatnya.
Menurut
saya malah sebaliknya. Koperasi itu sangat penting bagi yang memiliki
modal-modal menengah. Setiap perusahaan harusnya memiliki sebuah system koperasi
yang mengurusi kemitra-mitraan sebagaiman yang hatus ia lakukan. Saya ambil
contoh, misalnya Telkom dan kita anggap telkomsel sebagai koperasi. Kenapa saya
bilang koperasi, karena telkomsel memasarkan produk-produk yang dibuat Telkom yaitu
komunikasi, hanya saja dengan sebtuhan media yang berbeda.
Menurut
saya juga pemerintah belum konsisten
menerapkan sistem perekonomian nasional berdasarkan amanat konstitusi, karena
dianggap masih dijadikan sebagai alat politik dengan persepsi yang keliru.
”Bukan
hanya karena sudah berusia lama, tetapi juga ada kaukus politisi gerakan
koperasi yang duduk di parlemen.
Kalau
tidak salah dinegara-negara ada yg memliki koperasi yang cukup maju,
masing-masing Islandia ,Finlandia, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Di
negara-negara itu kebijakan mendasar pemerintahan terhadap koperasi dominan,
sehingga kebijakan ekonomi negara selalu melibatkan koperasi dan usaha kecil
dan menengah (KUKM).
Menurut
saya, teori menyatakan jika ingin merubah atau menguatkan sistem maka harus
menjadi subsistem, dan kemudian merebutnya dan mengeksplorasi dalam kebijakan
ekonomi yang memihak rakyat berdasarkan konstitusi.
Karena itu milad Koperasi ke-66
hendaknya menjadi tonggak untuk menyebarkan serta memperkuat ideologi ekonomi
rakyat terhadap aktivis gerakan koperasi Indonesia yang kini menyebar dalam
berbagai partai politik.
Ideologi
ekonomi rakyat atau kerakyatan dinilainya abadi dibandingkan dengan ideologi
Parpol. Maka saatnya masyarakat koperasi hanya mendukung dan memilih politisi
berideologi koperasi, agar penerapan sistem ekonomi rakyat konsisten
berdasarkan konstitusi menuju masyarakat sejahtera bersama koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar